Istri Wali Kota Bogor, yang juga sebagai bunda anak istimewa Kota Bogor, Yane Ardian mengunjungi sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), HSSN Piramida di Jalan Cikahuripan No.1, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (12/07/17).
Dalam kunjungannya, Yane disambut oleh para siswa-siswi HSSN Piramida serta para orangtua murid. Yane mengatakan, banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah inklusi. Hal tersebut merupakan tantangan bagi dirinya selaku bunda anak istimewa.
“Ini tantangan buat saya untuk terus memajukan sekolah inklusi. Ini juga mengingatkan saya untuk terus berkoordinasi dengan dinas pendidikan, karena banyak tantangan yang dihadapi sekolah inklusi ini untuk terus dibenahi dan memang harus disupport,” ujarnya kepada heibogor.com.
Nantinya, Yane berjanji akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membantu sekolah-sekolah inklusi agar bisa lebih baik lagi.
“Untuk bantuan secara fisik, saya tidak akan menjanjikan apa-apa. Tapi yang saya akan bantu adalah kordinasi dengan pemerintah, karena mungkin selama ini sekolah swasta seperti ini tidak tahu aksesnya ke mana. Insya Allah, saya akan bantu ke dinas dinas terkait, misalnya ke dinas pendidikan untuk izin operasional dan lain-lain. Terus misalnya jalan, saya harus koordinasikan dengan dinas PU (Pekerjaan Umum, red). Cuma yang penting, dengan adanya kunjungan seperti ini kan kebuka persoalan persoalan yang harus dibantu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah HSSN Piramida, Eka Muttaqien berharap dengan kunjungan yang dilakukan istri dari Wali Kota Bogor, Bima Arya tersebut bisa memberikan dampak positif bagi sekolah yang dipimpinnya.
“Harapan kami sebagai lembaga, kami berharap perkembangan anak yang lebih pesat lagi. Kemudian juga secara kelembagaan terkait izin operasional dan sebagainya, tentunya lembaga kita juga perlu untuk mendapatkan itu izin operasional seperti itu agar diakui sebagai sekolah yang memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Eka.
Di tahun ajaran 2017-2018, HSSN Piramida memiliki 24 murid yang dibimbing oleh 11 guru.“Kita belum bisa mengatakan ini adalah jumlah ideal dengan 24 siswa dan 11 guru, tetapi kami sebisa mungkin tetap memfasilitasi dan terus melakukan pengembangan kualitas guru dengan mengikuti pelatihan, seminar, dan sebagainya sehingga mereka punya kemampuan yang lebih juga,” jelasnya.
source: heibogor.
Tidak ada komentar